BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG MASALAH
Dari annas
r.a, nabi SAW bersabda“berjuanglah melawan kaum musyrik dengan harta, jiwa, dan
lidahmu”[1]
Pada
zaman serba maju sekarang kata jihad menjadi sorotan banyak orang sering
terjadi kesalah pemahaman mengenai jihad, banyak orang yang memahami makna
jihad itu sebagai makna perang saja. Dan merka meyakini bahwasanya jihad itu
khusus untuk perang atau kontak fisik dengan pedang. Padahal jihad itu tidak
terpaku pada perang dengan pedang atau kontak fisik saja.
Melihat realita yang terjadi itu, kami merasa pemahaman yang
salah akan terus berkelanjutan. Menyadari masalah ini bukan lah hal yang sepele
maka kami berinisiatif untuk membuat sebuah makalah dengan mengangkat sebuah
judul yaitunya JIHAD FII SABILILLAH.
B.
RUMUSAN MASALAH
1. Apa Itu Jihad Fii sabilillah Yang
Sebenarnya
2. Bagaimana Motivasi Mengenai Jihad Menurut Sabda Rasulullah Saw.
3. Dan Bagaimanakah Keutaman Jihad Fii sabilillah Berdasarkan
Sabda Rasulullah.
BAB II
PEMBAHASAN
JIHAD FII SABILILLAH
A.
Pengertian jihad fi sabilillah
Jihad
berasal dari bahasa arab yang artinya bersungguh-sungguh, atau juhd artinya
kekuatan.
Sedangkan
menurut syariat jihad ialah bersungguh-sungguh mencurahkan segenap kekuatanya
untuk melawan orang-orang kafir atau musuh islam, dan termasuk pula berjihad
ialah berjihad terhadap nafsu, terhadap syaithan dan terhadap orang-orang
pendurhaka.[2]
Jadi
dari defenisi diatas dapat kita simpulkan bahwasanya jihad fisabillah itu
adalah bersungguh-sungguh dalam setiap upaya selama hal itu berbau untuk
kepentingan agama maupun segala urusan lainnya yang berfaedah untuk kehidupan
manusia.
1.
Dimana saja ada jihad
“
perang( jihad) baik juga di penyemaian kurmamu”(H.R Abu Na’im ad Dailani dari
abu darda)
a.
Sababul
wurud
Diriwayatkan
dalam kitab” Al jami’ul kabir” dari abu darda
bahwa rasulullah telah bertanya kepada
seorang laki-laki dari bani
haritsah.
“
tidakkah kau pergi berperang? Laki-laki itu menjawab ya rasulullah , aku telah
menyemaikan bibit kurmaku, aku takut jika aku pergi nanti bibit kurma itu
hilang”.
Maka
rasulullah bersabda:” jihad itu baik juga disemaian dan seterusnya. Kemudian
laki-laki itu bekerja sungguh-sungguh sehingga ia mendapatkan semaian kurmanya
yang begitu subur.
b. Keterangan
Jihad
itu termasuk bersungguh-sungguh mengelola apa saja yang memberi faedah terhadap
kehidupan manusia, kebun kurma perlu penanganan yang sungguh-sungguh agar
tumbuh subur dan berbuah.[3]
2.
Jihad dengan pedang
dan lisan
“ sesungguhnya orang mukmin itu
berjihad dengan pedang dan lisannya.”( ditakhrijkan oleh imam ahmad, thabrani
dari ka’ab bin malik r.a kata al ahitsami ahmad meriwayatkan dengan sanadnya
sendiri yang perawinya sahih.
a.
Sababul
wurud
Ka’ab
menceritakan: ketika turunnya ayat” was syu’ara’ yat biuhumul ghaawuun” ( dan
para penyair itu mengikuti mereka orang-orang yang sesat), aku mendatangi
rasulullah SAW dan aku tanyakan? Bagaimana pendapat engkau tentang sya’ir?
Beliau menjawab: bahwa orang mukmin itu berjihad dengan pedang dan lisannya”.
Ibnu jarir meriwayatkan dari ka’ab yang bertanya kepada rasulullah SAW: “
bagaimana pendapatmu mengenai sya’ir ? rasulullah SAW menjawab: “ sesungguhnnya
orang mukmin itu berjihad dengan pedang dan lisannya”.Demi Dzat yang jiwaku
terletak dalam genggamannya, dan mereka
(
para penya’ir) memercikan jihad bagaikan anak panah (yang terlepas dari
busurnya) demikian dalam al jami/ul kabir oleh as sayuthi.[4]
b.
Keterangan
Hadits
diatas diatas sejalan dengan bunyi ayat “ wa jaahiduu biamwalikum wa anfusikum
fii sabilillah”
(
dan berjihadlah kamu dengan harta dan nyawamu di jalan allah) surat At- taubah
ayat 41.
Dalil
diatas telah menerangkan bahwasannya setiap muslim wajib berjihad di jalan
allah dengan pedang dan lisannya, sesuai dengan firman allah yang menyatakan
perintah “ dan berjihadlah kamu” kata itu menunjukan kepada kita bahwasanya
jihad adalah perintah.[5]
B. Motivasi
jihad fii sabilillah
1.
Jihad yang disenangi allah
“
jihad fii sabilillah yang paling disenangi allah adalah ucapan yang benar yang
disampaikan kepada pemimpin yang kejam”.[6]
(imam ahmad, at thabrani dalam “ al
kabir” dari abu umamah, ansa’i dari
jabir bin abdullah as suyuthi menilai hadits ini hasan).
a.
Sababul wurud
Kata abu Umamah: diperlihatkan kepada nabi SAW seorang
laki-laki yang tengah berada disisi api. Sebelah kakinya diletakan didahan kayu
yang dipotong. Rasulullah bertanya: “ jihad apa yang paling utama? Orang
tersebut diam. Kemudian rasulullah bersabda: jihad yang paling disenangi allah
ialah ucapan yang benar yang dikatakan pada pemimpin yang kejam.[7]
b.
Keterangan
Perkataan yang benar( kalimatun haqqun) adalah
perkataan yang sesuai dengan kenyataan dan kebenaran. Kemudian perkataan itu
diucapkan kepada pemimpin yang zhalim, menunjukan bahwa orang yang berkata itu
menyerahkan jiwanya untuk melawan musuh demi kebenaran.
2.
Jaminan untuk hamba yang berjihad
“ Dari abu hurairah, ia berkata rasulullah bersabda, “
orang yang beriman kepada allah dan rasulnya, mendirikan sholat, puasa bulan
ramadhan memiliki hak dihadapan allah untuk dimasukan ke surga, baik dia
berjihad di jalan allah atau tetap tinggal di negri dimana ia dilahirkan. “
para sahabat bertanya: ya rasulullah, apakah kita tidak memberi kabar gembira
kepada manusia? Nabi menjawab: “ sesugguhnya di surga terdapat 100 tingkatan
yang telah allah sediakan untuk orang-orang yang berjihad di jalan allah. Jarak
antar tingkatan adalah seperti jarak antara langit dengan bumi. Jika kalian
meminta kepada allah, minta surga firdaus, karena itu adalah surga yang paling
bagus dan paling tinggi tingkatanya. Diperlihatkan kepadaku arsy ar-rahman dan
dari sanalah air surga mengalir”[8]
Keterangan
“Dari hadits diatas rasulullah telah memberikan
motivasi terhadap umatnya, bahwasanya orang yang berjihad di jalan allah telah
di jamin masuk surga dengan 100 tingkatan dengan jarak antar tingkatan adalah
jarak antara langit dan bumi”.
3.
Hadiah untuk para syuhada
Dari Samurah yang berkata: Rasulullah bersabda, pada
suatu malam aku bermimpi, ada dua orang laki-laki yang mendatangiku, mereka berdua
membawaku naik keatas sebuah pohon dan memasukkanku ke dalam rumah yang sangat
bagus dan indah. Aku belum pernah melihat rmah sebagus dan seindah itu
sebelumnya. Mereka berda berkata, “ rumah ini adalah rumah untuk para syuhada”.[9]
Keterangan
Dari
hadits di atas telah tergambarkan bahwasanya telah disediakan sebuah rumah yang
megah untuk para syuhada di surga.
C. Jihad fii sabilillah sebagai amalan yang utama
Rasulullah telah menyampaikan kepada umatnya
bahwasanya jihad merupakan salah satu amalan yang utama, terbukti dengan
hadits-hadits yang diriwayatkan oleh para muhaditsin.
1.
Dari Abu Hurairah r.a, katanya seseorang bertanya kepada rasulullah SAW
: amal yang bagaimanakah yang paling utama? , jawab nabi” iman dengan allah,”
tanyannya pula,” kemudian apa? Jawab rasulullah,” jihad fii sabiillah”.
Tanyanya pula,” kemudian apa lagi? Rsulullah menjawab,” haji yang mabrur”.[10]
2.
Dari Abu Amr Asy-syaibani, dia berkata, “ Abdullah bin mas’ud
berkata,”aku bertanya kepada rasulullah SAW,aku berkata, “wahai rasulullah,
apakah amal perbuatan yang paling utama?” beliau menjawab: berbakti kepada
kedua orang tua.“ aku bertanya lagi, kemudian apa? “ beliau menjawab: “
berjihad dijalan allah. “ kemudian aku tidak bertanya lagi kepada rasulullah
karena jika aku menambah pertanyaan, pasti beliau akan menambahiku.[11]
3.
Dari aisyah , ia berkata, “ ya rasulullah, kami menyakini bahwa jihad
adalah amal yang paling utama, tetapi kenapa kami( kaum wanita) tidak berjihad
saja?,” beliau menjawab : akan tetapi jihad yang paling utama adalah haji yang
mabrur.[12]
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Jihad fii sabilillah adalah berupaya dengan sungguh
untuk melawan kekafiran serta berusaha bersungguh dalam segala hal termasuk
dalam segi pekrjaan, para syuhada telah dijamin posisinya serta ganjaran yang akan
didapatkannya kelak. Dan bagi para syuhada telah dijanjikan sebuah rumah yang
megah untuknya di surga nanti.
Dan bagi para wanita telah diberikan harapan untuk
berjihad dengan harta serta lidahnya. Selain itu rasul juga telah mengatakan
bahwasanya jihad yang paling utama adalah haji yang mabrur.
B.
Saran
Sepenuh hati kami menyadari bahwasanya makalah ini
jauh dari kata sempurna, oleh sebab itu kritik serta saran dari pembaca kami
harapkan sebagai penunjang kebaikan makalah kami kedepannya. Semoga makalh ini
dapat berguna sebagai bahan bacaan maupun menjadi referensi bagi pembaca dalam
penyelesaian tugas.
DAFTAR PUSTAKA
Ibnu Hajar Al-Asqalani, Bulugul Maram, Mizan Pustaka, Cet 1, Bandung: 2010
http://tukiman25.wordpress.com/2015
-03-07/pengertian -jihad-fii-sabilillah.
Ibnu Hamzah Al
Husaini Al Hanafi Ad Damsyqi,
Asbabul Wurud jilid 3,Kalam Mulia, Jakarta: 2002.
Ibnu
Hamzah Al Husaini Al Hanafi Ad Damsyqi,
Asbabul Wurud jilid 2,Kalam Mulia, Jakarta: 2002, Hal 16
Ibnu
Hamzah Al Husaini Al-Hanfi Ad Damsyqy ,
Asbabul Wurud Jilid 1, Kalam Mulia, Jakarta Cet Ke 7, 2003
Muhammad Fuad Abdul Baqy, Sahih Al-Buqhari Jilid 2, Cet 1, 2010, Pustaka As-Sunnah, Jakarta
Ma’mur Daud, Tarjamah
Hadits Sahih Muslim Jilid 1, Jakarta
[2] http://tukiman25.wordpress.com/2015 -03-07/pengertian
-jihad-fii-sabilillah.
[3] Ibnu Hamzah Al
Husaini Al Hanafi Ad Damsyqi,
Asbabul Wurud jilid 3,Kalam Mulia, Jakarta: 2002., Hal 46
[4] Ibnu Hamzah Al
Husaini Al Hanafi Ad Damsyqi,
Asbabul Wurud jilid 2,Kalam Mulia, Jakarta: 2002, Hal 16
[6] Ibnu Hamzah Al Husaini Al-Hanfi Ad
Damsyqy , Asbabul Wurud Jilid 1,
Kalam Mulia, Jakarta Cet Ke 7, 2003, Hal 46
[8] Muhammad Fuad
Abdul Baqy, Sahih Al-Buqhari Jilid 2,
Cet 1, 2010, Pustaka As-Sunnah, Jakarta,
Hal 958
No comments:
Post a Comment