Search This Blog

Search

Tuesday, December 8, 2015

MAKALAH PAI TENTANG JIHAD FII SABILILLAH

BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG MASALAH


Dari  annas r.a,  nabi SAW bersabda“berjuanglah  melawan kaum musyrik dengan harta, jiwa, dan lidahmu”[1]

Pada zaman serba maju sekarang kata jihad menjadi sorotan banyak orang sering terjadi kesalah pemahaman mengenai jihad, banyak orang yang memahami makna jihad itu sebagai makna perang saja. Dan merka meyakini bahwasanya jihad itu khusus untuk perang atau kontak fisik dengan pedang. Padahal jihad itu tidak terpaku pada perang dengan pedang atau kontak fisik saja.
     Melihat realita yang terjadi itu, kami merasa pemahaman yang salah akan terus berkelanjutan. Menyadari masalah ini bukan lah hal yang sepele maka kami berinisiatif untuk membuat sebuah makalah dengan mengangkat sebuah judul yaitunya JIHAD FII SABILILLAH.

B.     RUMUSAN MASALAH


1.      Apa Itu Jihad Fii sabilillah Yang Sebenarnya
2.      Bagaimana Motivasi  Mengenai Jihad Menurut  Sabda Rasulullah Saw.
3.      Dan Bagaimanakah  Keutaman Jihad Fii sabilillah Berdasarkan Sabda Rasulullah.



 BAB II

PEMBAHASAN

JIHAD FII SABILILLAH

A.    Pengertian jihad fi sabilillah

Jihad berasal dari bahasa arab yang artinya bersungguh-sungguh, atau juhd artinya kekuatan.
Sedangkan menurut syariat jihad ialah bersungguh-sungguh mencurahkan segenap kekuatanya untuk melawan orang-orang kafir atau musuh islam, dan termasuk pula berjihad ialah berjihad terhadap nafsu, terhadap syaithan dan terhadap orang-orang pendurhaka.[2]
Jadi dari defenisi diatas dapat kita simpulkan bahwasanya jihad fisabillah itu adalah bersungguh-sungguh dalam setiap upaya selama hal itu berbau untuk kepentingan agama maupun segala urusan lainnya yang berfaedah untuk kehidupan manusia.
1.      Dimana saja ada jihad
“ perang( jihad) baik juga di penyemaian kurmamu”(H.R Abu Na’im ad Dailani dari abu darda)
a.       Sababul wurud
Diriwayatkan dalam kitab” Al jami’ul kabir” dari abu darda  bahwa rasulullah telah bertanya kepada  seorang laki-laki  dari bani haritsah.
“ tidakkah kau pergi berperang? Laki-laki itu menjawab ya rasulullah , aku telah menyemaikan bibit kurmaku, aku takut jika aku pergi nanti bibit kurma itu hilang”.
Maka rasulullah bersabda:” jihad itu baik juga disemaian dan seterusnya. Kemudian laki-laki itu bekerja sungguh-sungguh sehingga ia mendapatkan semaian kurmanya yang begitu subur.
b.      Keterangan
Jihad itu termasuk bersungguh-sungguh mengelola apa saja yang memberi faedah terhadap kehidupan manusia, kebun kurma perlu penanganan yang sungguh-sungguh agar tumbuh  subur dan berbuah.[3]
2.      Jihad dengan pedang  dan lisan
“ sesungguhnya orang mukmin itu berjihad dengan pedang dan lisannya.”( ditakhrijkan oleh imam ahmad, thabrani dari ka’ab bin malik r.a kata al ahitsami ahmad meriwayatkan dengan sanadnya sendiri yang perawinya sahih.
a.         Sababul wurud
Ka’ab menceritakan: ketika turunnya ayat” was syu’ara’ yat biuhumul ghaawuun” ( dan para penyair itu mengikuti mereka orang-orang yang sesat), aku mendatangi rasulullah SAW dan aku tanyakan? Bagaimana pendapat engkau tentang sya’ir? Beliau menjawab: bahwa orang mukmin itu berjihad dengan pedang dan lisannya”. Ibnu jarir meriwayatkan dari ka’ab yang bertanya kepada rasulullah SAW: “ bagaimana pendapatmu mengenai sya’ir ? rasulullah SAW menjawab: “ sesungguhnnya orang mukmin itu berjihad dengan pedang dan lisannya”.Demi Dzat yang jiwaku terletak dalam genggamannya, dan mereka
( para penya’ir) memercikan jihad bagaikan anak panah (yang terlepas dari busurnya)  demikian  dalam al jami/ul kabir  oleh as sayuthi.[4]

b.         Keterangan
Hadits diatas diatas sejalan dengan bunyi ayat “ wa jaahiduu biamwalikum wa anfusikum fii sabilillah”
( dan berjihadlah kamu dengan harta dan nyawamu di jalan allah) surat At- taubah ayat 41.
Dalil diatas telah menerangkan bahwasannya setiap muslim wajib berjihad di jalan allah dengan pedang dan lisannya, sesuai dengan firman allah yang menyatakan perintah “ dan berjihadlah kamu” kata itu menunjukan kepada kita bahwasanya jihad adalah perintah.[5]

B.     Motivasi jihad fii sabilillah

1.      Jihad yang disenangi allah
“ jihad fii sabilillah yang paling disenangi allah adalah ucapan yang benar yang disampaikan kepada pemimpin yang kejam.[6]
(imam ahmad, at thabrani dalam “ al kabir”  dari abu umamah, ansa’i dari jabir bin abdullah as suyuthi menilai hadits ini hasan).
a.         Sababul wurud
Kata abu Umamah: diperlihatkan kepada nabi SAW seorang laki-laki yang tengah berada disisi api. Sebelah kakinya diletakan didahan kayu yang dipotong. Rasulullah bertanya: “ jihad apa yang paling utama? Orang tersebut diam. Kemudian rasulullah bersabda: jihad yang paling disenangi allah ialah ucapan yang benar yang dikatakan pada pemimpin yang kejam.[7]
b.        Keterangan
Perkataan yang benar( kalimatun haqqun) adalah perkataan yang sesuai dengan kenyataan dan kebenaran. Kemudian perkataan itu diucapkan kepada pemimpin yang zhalim, menunjukan bahwa orang yang berkata itu menyerahkan jiwanya untuk melawan musuh demi kebenaran.
2.      Jaminan untuk hamba yang berjihad
“ Dari abu hurairah, ia berkata rasulullah bersabda, “ orang yang beriman kepada allah dan rasulnya, mendirikan sholat, puasa bulan ramadhan memiliki hak dihadapan allah untuk dimasukan ke surga, baik dia berjihad di jalan allah atau tetap tinggal di negri dimana ia dilahirkan. “ para sahabat bertanya: ya rasulullah, apakah kita tidak memberi kabar gembira kepada manusia? Nabi menjawab: “ sesugguhnya di surga terdapat 100 tingkatan yang telah allah sediakan untuk orang-orang yang berjihad di jalan allah. Jarak antar tingkatan adalah seperti jarak antara langit dengan bumi. Jika kalian meminta kepada allah, minta surga firdaus, karena itu adalah surga yang paling bagus dan paling tinggi tingkatanya. Diperlihatkan kepadaku arsy ar-rahman dan dari sanalah air surga mengalir”[8]
Keterangan
“Dari hadits diatas rasulullah telah memberikan motivasi terhadap umatnya, bahwasanya orang yang berjihad di jalan allah telah di jamin masuk surga dengan 100 tingkatan dengan jarak antar tingkatan adalah jarak antara langit dan bumi”.
3.      Hadiah untuk para syuhada
Dari Samurah yang berkata: Rasulullah bersabda, pada suatu malam aku bermimpi, ada dua orang laki-laki yang mendatangiku, mereka berdua membawaku naik keatas sebuah pohon dan memasukkanku ke dalam rumah yang sangat bagus dan indah. Aku belum pernah melihat rmah sebagus dan seindah itu sebelumnya. Mereka berda berkata, “ rumah ini adalah rumah untuk para syuhada”.[9]

Keterangan
Dari hadits di atas telah tergambarkan bahwasanya telah disediakan sebuah rumah yang megah untuk para syuhada di surga.

C.    Jihad fii sabilillah sebagai amalan yang utama

Rasulullah telah menyampaikan kepada umatnya bahwasanya jihad merupakan salah satu amalan yang utama, terbukti dengan hadits-hadits yang diriwayatkan oleh para muhaditsin.
1.      Dari Abu Hurairah r.a, katanya seseorang bertanya kepada rasulullah SAW : amal yang bagaimanakah yang paling utama? , jawab nabi” iman dengan allah,” tanyannya pula,” kemudian apa? Jawab rasulullah,” jihad fii sabiillah”. Tanyanya pula,” kemudian apa lagi? Rsulullah menjawab,” haji yang mabrur”.[10]
2.      Dari Abu Amr Asy-syaibani, dia berkata, “ Abdullah bin mas’ud berkata,”aku bertanya kepada rasulullah SAW,aku berkata, “wahai rasulullah, apakah amal perbuatan yang paling utama?” beliau menjawab: berbakti kepada kedua orang tua.“ aku bertanya lagi, kemudian apa? “ beliau menjawab: “ berjihad dijalan allah. “ kemudian aku tidak bertanya lagi kepada rasulullah karena jika aku menambah pertanyaan, pasti beliau akan menambahiku.[11]
3.      Dari aisyah , ia berkata, “ ya rasulullah, kami menyakini bahwa jihad adalah amal yang paling utama, tetapi kenapa kami( kaum wanita) tidak berjihad saja?,” beliau menjawab : akan tetapi jihad yang paling utama adalah haji yang mabrur.[12]






 BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN DAN SARAN

A.    Kesimpulan

Jihad fii sabilillah adalah berupaya dengan sungguh untuk melawan kekafiran serta berusaha bersungguh dalam segala hal termasuk dalam segi pekrjaan, para syuhada telah dijamin posisinya serta ganjaran yang akan didapatkannya kelak. Dan bagi para syuhada telah dijanjikan sebuah rumah yang megah untuknya di surga nanti.
Dan bagi para wanita telah diberikan harapan untuk berjihad dengan harta serta lidahnya. Selain itu rasul juga telah mengatakan bahwasanya jihad yang paling utama adalah haji yang mabrur.

B.     Saran

Sepenuh hati kami menyadari bahwasanya makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh sebab itu kritik serta saran dari pembaca kami harapkan sebagai penunjang kebaikan makalah kami kedepannya. Semoga makalh ini dapat berguna sebagai bahan bacaan maupun menjadi referensi bagi pembaca dalam penyelesaian tugas.

DAFTAR PUSTAKA

Ibnu Hajar Al-Asqalani, Bulugul Maram, Mizan Pustaka, Cet 1, Bandung: 2010
http://tukiman25.wordpress.com/2015 -03-07/pengertian -jihad-fii-sabilillah.
Ibnu Hamzah Al Husaini  Al Hanafi Ad Damsyqi,  Asbabul Wurud jilid 3,Kalam Mulia, Jakarta: 2002.
Ibnu Hamzah Al Husaini  Al Hanafi Ad Damsyqi,  Asbabul Wurud jilid 2,Kalam Mulia, Jakarta: 2002, Hal 16
Ibnu Hamzah Al Husaini Al-Hanfi Ad Damsyqy , Asbabul Wurud Jilid 1, Kalam Mulia, Jakarta Cet Ke 7, 2003
Muhammad Fuad Abdul Baqy, Sahih Al-Buqhari Jilid 2, Cet 1, 2010, Pustaka  As-Sunnah, Jakarta
Ma’mur Daud, Tarjamah Hadits Sahih Muslim Jilid 1, Jakarta




[1] Ibnu Hajar Al-Asqalani, Bulugul Maram, Mizan Pustaka, Cet 1, Bandung: 2010, Hal 524
[2] http://tukiman25.wordpress.com/2015 -03-07/pengertian -jihad-fii-sabilillah.
[3] Ibnu Hamzah Al Husaini  Al Hanafi Ad Damsyqi,  Asbabul Wurud jilid 3,Kalam Mulia, Jakarta: 2002., Hal 46
[4] Ibnu Hamzah Al Husaini  Al Hanafi Ad Damsyqi,  Asbabul Wurud jilid 2,Kalam Mulia, Jakarta: 2002, Hal 16

[5] Ibid, Hal 17
[6]               Ibnu Hamzah Al Husaini Al-Hanfi Ad Damsyqy , Asbabul Wurud Jilid 1, Kalam Mulia, Jakarta Cet Ke 7, 2003, Hal 46
[7] Ibid
[8] Muhammad Fuad Abdul Baqy, Sahih Al-Buqhari Jilid 2, Cet 1, 2010, Pustaka  As-Sunnah, Jakarta, Hal 958
[9] Ibid, Hal 959
[10]  Ma’mur Daud, Tarjamah Hadits Sahih Muslim Jilid 1, Jakarta
[11] Ibid, Hal 954
[12] Ibid, Hal 954

No comments:

Post a Comment